Lebaran....Berat Jakarta berkurang 31.25 Kg
Bukan berarti pernah dibuktikan secara ilmiah bahwa berat Jakarta memang benar-benar berkurang dan fenomena ini juga kebetulan terjadi saat lebaran. Hitung-hitungan tukang ojek di pinggiran perapatan membuat rumus asal-asalan. Jika Berat Jakarta dibagi berdasarkan isi kota bisa dikelompokan menjadi kelompok bangunan, jalan, jembatan, kendaraan umum, kendaraan pribadi, orang dan binatang. Maka hitungan ngawur berat tiap kelompok adalah :
Bangunan (Kantor, gedung & rumah) : 20 kg
Jembatan & fly over : 5 kg
Jalan (aspal dan cor) : 10 kg
Kendaraan Umum (dalam & luar kota) : 15 kg
Kendaraan Pribadi : 20 kg
Orang : 25 kg
Binatang : 5 kg
Menjelag Lebaran ternyata fenomena berkurangnya berat jakarta kemungkinan besar terjadi. Orang-orang yang selama ini tinggal di Jakarta paling tidak 80% pulang kampung berdampak mengurangi 20 kg, begitu juga kendaraan pribadi dibawa berdesak-desakan jalur pantura untuk mudik 50% mengurangi 10 kg, untuk kendaraan umum hanya 10% mengingat bus antar kota masih aktif pulang pergi bawa penumpang sebanding dengan 1.5 kg. Total berat Jakarta berkurang akibat ditinggal penghuninya 31.5 kg.
Tapi kenapa angka yang muncul di judul sebesar 31.25 kg atau ada selisih sebesar 0.25 kg.......??? Jangan lupa bahwa menjelang Lebaran di pinggir-pinggir jalan protokol Jakarta banyak bermunculan "Gepeng". Itu...loh pengemis dan pemulung musiman yang memarkir gerobaknya di pinggir jalan. Bahkan ada yang gelar tiker buat tempat tidur anak dan istrinya.
Kebayangkan.....gimana menariknya Jakarta bahkan disaat sebagian besar penguhuninya pulang kampung, masih ada yang orang-orang yang malah masuk Jakarta mencari rejeki.
Mohon Maaf Lahir Bathin......Semoga kita menjadi Fitri dihari Kemenangan ini........
No comments:
Post a Comment