Friday, June 29, 2007

Jari Jemari


1. Ada si gendut jempol yang selalu berkata baik dan menyanjung.
2. Ada telunjuk yang suka menunjuk dan memerintah.
3. Ada si jangkung jari tengah yang sombong dan suka menghasut jari telunjuk.
4. Ada jari manis yang selalu menjadi teladan, baik, dan sabar sehingga diberi hadiah cincin.
5. Dan ada kelingking yang lemah dan penurut serta pemaaf (ingatkah anda waktu kecil kalau kita berbaikan dengan musuh kita pasti saling sentuh jari kelingking?) .

Dengan perbedaan positif dan negatif yang dimiliki masing-masing jari,mereka bersatu untuk mencapai tujuan (menulis, memegang, menolong anggota tubuh yg lain, melakukan pekerjaan, dll).
Pernahkah kita bayangkan bila tangan kita hanya terdiri dari jempol semua? Falsafah ini sederhana namun sangat berarti. Kita diciptakan dengan segala perbedaan yang kita miliki dengan tujuan untuk bersatu, saling menyayangi, saling menolong, saling membantu, saling mengisi, bukan untuk saling menuduh, menunjuk, merusak, dan bahkan membunuh. Sudahkah kasih sayang Anda hari ini bertambah

Thursday, June 28, 2007

Liver Damage

Good rest and sound sleep is very
Important... if u don't sleep well,
The toxic in your body will accumulate..
Affecting your health and your mood...


The main causes of liver damage are:
1. Sleeping too late and waking up too late are the main cause.
2. Not urinating in the morning.
3. Too much eating.
4. Skipping breakfast.
5. Consuming too much medication.
6. Consuming too much preservatives, additives, food coloring, and artificial sweetener.
7. Consuming unhealthy cooking oil. As much as possible reduce cooking oil use when frying, which includes even the best cooking oils like olive oil. Do not consume fried foods when you are tired, except if the body is very fit.
8. Consuming overly done foods also add to the burden of liver. Veggies should be eaten raw or cooked 3-5 parts. Fried veggies should be finished in one sitting, do not store

Tuesday, June 26, 2007

Terapi Lilin Telinga Atasi Tuli, Migrain, dan Vertigo


Sumber : Suara Pembaruan

Terapi lilin telinga (ear candle) berasal dari suku Indian, penduduk asli Amerika. Lilin telinga terbuat dari sarang tawon dengan linen kualitas tinggi. Lilin telinga ini berbeda dengan lilin yang dikenal sehari-hari, yang terbuat dari parafin. Panjang lilin telinga 30 sentimeter dan berongga. Sampai saat ini hanya tersedia dua ukuran rongga, yakni 5/8 inci yang digunakan untuk terapi orang dewasa dan ukuran rongga 1/2 inci untuk anak-anak. Bahan terapi ini diimpor dari Amerika Serikat. Bentuknya meruncing dan diberikan tatakan bulat yang terbuat dari karton yang dilapisi alumunium foil, saat lilin itu dibakar.

Terapi dengan menggunakan lilin ini sangat bermanfaat bagi kesehatan, khususnya pendengaran, dan bisa juga menyembuhkan sejumlah penyakit. Dari sekitar 5.600 pasien yang datang sejak pertengahan 2004 sampai saat ini, diketahui terapi telinga bisa menyembuhkan penderita tuli, sekaligus mempertajam pendengaran, vertigo (sakit kepala yang berputar-putar), migrain (sakit kepala sebelah), mengatasi infeksi telinga tengah (otitis media), penyakit telinga berupa nanah kuning kental berbau busuk (congek), tinitus (telinga yang berdengung), sinusitis (infeksi di rongga hidung), serta insomnia (penyakit sulit tidur).

Sebelum diterapi, telinga pasien diperiksa dengan alat bernama otoskop. Dengan alat ini bisa diketahui apakah di gendang telinga sudah menempel jamur, ada bisul atau radang, atau ada kotoran yang mengeras. Kalau di gendang telinga hanya ada jamur, bisul, atau radang, pasien bisa langsung diterapi.

Tetapi kalau ada kotoran yang keras, ditetesi obat untuk melunakkannya, lalu diangkat, kemudian baru diterapi. Saat diterapi, pasien tidur dalam posisi miring-tegak lurus. Lalu, bagian lilin yang runcing (bagian ujung) dimasukkan ke lubang telinga dan bagian pangkalnya dibakar.

Setiap lima menit, lilin yang sudah terbakar digunting, kemudian dibuang di baskom kecil berisi air. Selama terapi ada petugas yang memegang lilin tersebut. Setelah terapi berlangsung 15 menit, lilin yang masih menyala dengan sisa sekitar 5-7 sentimeter diangkat dari telinga, lalu digunting tepat di bawah api.

Sisa lilin yang tidak terbakar dimasukkan ke dalam kantong plastik dan diberi kode untuk mengetahui lilin itu digunakan untuk terapi telinga kiri atau telinga kanan. Saat lilin dibakar timbul panas.

Panas itu membuat tekanan udara di pangkal lilin menjadi rendah. Asap dari pembakaran lilin masuk ke seluruh ruang telinga. Dalam waktu tertentu (sekitar 7-10 menit) asap di dalam rongga telinga menjadi jenuh, kemudian terdesak keluar sambil membawa partikel-partikel (kotoran telinga/wax) yang berada di rumah siput (tymphani), serta jamur yang menutup gendang telinga. Dalam beberapa kasus, asap itu bahkan membawa bakteri dan jamur.

Partikel-partikel itu kemudian terkumpul di sisa lilin yang tidak terbakar. Sisa lilin itu kemudian dibelah untuk mengetahui kotoran yang dikeluarkan dari telinga. Wax itu bisa tersedot secara osmosis karena ada perbedaan tekanan di rongga telinga dan di luar telinga. Wax yang disedot berwarna cokelat.

Selain itu, ada juga serbuk berwarna putih kekuning-kuningan. Sebanyak 20 persen serbuk itu berasal dari lilin, sisanya adalah jamur yang ada di atas gendang telinga.

Untuk terapi satu telinga, digunakan minimal dua lilin dan maksimal tiga lilin. Lilin-lilin itu dibakar secara terus-menerus, tanpa jedah. Setelah diterapi, sisa lilin yang menempel di dinding telinga dibersihkan, kemudian rongga telinga dioles dengan antibiotik. Mengenai harga, kata Susana, sekali terapi dengan 4 lilin telinga mencapai Rp 270.000 dan 6 lilin telinga Rp 405.000. Harga tersebut belum termasuk obat-obatan.

Kalau anda ingin mencobanya bisa datang ke :
Lokasi praktik Ear Candle Center di Kompleks Taman Harapan Indah, Jakarta Barat.

Monday, June 25, 2007

Quote 25 June 07

Friendship is always a sweet responsibility, never an opportunity

By : Kahlil Gibran

Sunday, June 24, 2007

Tg Balai Karimun


Sebuah Pulau kecil di Kepulauan Riau. Tanjung Balai Karimun juga merupakan ibu kota Kabupaten Karimun. Dengan luas daratan 275 Km2 tepatnya terletak di Selat Malaka atau sebelah barat Pulau Batam.

Tahun 1997 populasi Tg Balai Karimun sejumlah 155,000 penduduk, terdiri dari etnis Melayu dan China. Pulau ini banyak menarik turis regional dan internasional baik mereka yang datang untuk berbisnis dan liburan. Tidak bisa dipungkiri bahwa Tg Balai Karimun juga mempunyai daya tarik sebagai penyedia wanita penghibur. Tidak jarang wisatawan dari mancanegara datang hanya mencari kepuasan yang satu ini.

Obyek wisata paling banyak adalah rekreasi bahari. Pantai-pantai di pulau ini hampir semuanya terdiri dari pasir putih, beberapa pantai yang terkenal adalah pantai Pelawan, Pongkar dan Limau. Tetapi ada juga obyek wisata Air terjun pongkar yang teduh.

Alat transportasi khas di pulau ini adalah bus kayu walaupun sudah banyak angkutan umum minibus, Bus kayu ini masih tetap ada dan merupakan daya tarik tersendiri di pulau ini.

Demam Chikungunya


Virus Chikungunya pertama kali diidentifikasi di Afrika Timur tahun 1952. Tidak heran bila namanya pun berasal dari bahasa Swahlii, Artinya adalah yang berubah bentuk atau bungkuk, Postur penderitanya memang kebanyakan membungkuk akibat nyeri hebat di persendian tangan dan kaki. Virus ini termasuk keluarga Togaviridae, Genus alphavirus, dan ditularkan oleh Nyamuk Aedes Aegypti. Gejalanya adalah demam tinggi, sakit perut, mual, muntah, sakit kepala, nyeri sendi dan otot, serta bintik-bintik merah terutama di badan dan tangan, meski gejalanya mirip dengan Demam Berdarah Dengue, pada Chikungunya tidak ada perdarahan hebat, renjatan ( Schok ) maupun kematian. Masa inkubasi : dua sampai empat hari, sementara Manifestasinya tiga sampai sepuluh hari. Virus ini tidak ada vaksin maupun obat khususnya, dan bisa hilang sendiri, namun, rasa nyeri masih tertinggal selama berhari-hari sampai berbulan-bulan.

Gejala Demam Chikungunya :
1. Gejala demam akan bereaksi dalam tubuh antara 4 sampai dengan 7 minggu setelah gigitan nyamuk.
2. Demam dan pusing disertai sakit dan ngilu pada persendian berakibat lumpuh sementara, selama satu sampai tujuh hari.

Tindakan Pencegahan :
1. Menjaga Kebersihan dan Kesehatan makanan
2. Menjaga Kebersihan lingkungan rumah dan sekitarnya seperti membersihkan bak mandi kolam dan saluran air sehingga memutus perkembang biakan nyamuk.
3. Biasakan untuk menyemprotkan larutan pembasmi serangga

Friday, June 22, 2007

Kapan Gigi Susu Tumbuh ?


Banyak ibu merasa khawatir kalau bayinya telah berumur 6 bulan belum memiliki gigi. Tumbuhnya gigi dipengaruhi banyak hal, antara lain riwayat kehamilan dan kelahiran, apakah bayi lahir cukup umur dengan berat dan panjang badan normal, riwayat kesehatan serta status gizi bayi.
Menurut penelitian, bayi prematur dan atau berat badan lahir rendah, pertumbuhan giginya lebih lambat. Bayi dengan status gizi kurang, pertumbuhan gigi terhambat, karena berkaitan dengan pertumbuhan gigi dan tulang rahang, sebagai bagian dari pertumbuhan anak secara umum.

Tanda gigi susu akan tumbuh pada bayi umumnya didahului oleh:
• keluarnya ludah yang berlebihan kadang-kadang sampai membasahi baju
• anak cenderung ingin memasukkan jari-jari tangannya ke dalam mulut
• anak terlihat gelisah, rewel, kadang nafsu makan menurun. Ini disebabkan adanya rasa sakit pada gusi karena tertembus gigi yang baru tumbuh.
Gusi tempat tumbuhnya gigi warnanya tampak lebih merah dibanding sekitarnya. Rasa sakit, merangsang keluarnya air ludah secara berlebihan. Hal ini bermanfaat, karena air ludah terkandung komponen yang bersifat antibakteri guna membantu membersihkan rongga mulut, sehingga mengurangi kemungkinan terjadinya infeksi. Saat gusi pada daerah tumbuhnya gigi diraba dengan jari terasa lebih keras, terlihat warna putih, disertai bentuk gigi yang akan tumbuh.
Peristiwa tumbuhnya gigi susu adalah proses alami yang tidak mengganggu kesehatan anak, kecuali ada hal lain terjadinya gangguan kesehatan. Yang perlu diwaspadai adalah kebersihan rongga mulut dan jemari anak.
Memasukkan sesuatu kedalam mulut adalah bagian dari proses perkembangan anak; sebaiknya jangan dihambat. Yang perlu diperhatikan adalah keamananan dan kebersihan barang yang masuk dengan kata lain tidak mencederai dan membawa kuman kedalam mulut penyebab infeksi. Berkonsultasilah dengan doter anak dan dokter gigi secara berkala untuk memantau tumbuh kembang anak termasuk giginya.

Wednesday, June 20, 2007

Quote 20 Juni 07

The significance of a man is not in what he attains, but rather what he longs to attain

By : Kahlil Gibran

Tuesday, June 19, 2007

Jalan-jalan ke Pantai


Bolehkah Bayi Diajak Jalan-jalan di Pantai?

Dikutip dari www.sahabatnestle.co.id
Oleh: dr HANDRAWAN NADESUL
--------------------------------------------------------------------------------
Ada sejumlah cara untuk menyehatkan bayi. Satu di antaranya mengajaknya berjalan-jalan di pantai. Udara dan matahari pantai baik bagi bagi tubuh si kecil. Disamping itu pantai adalah lokasi yang tepat untuk bayi belajar berjalan.
KODRAT setiap bayi untuk melakukan eksplorasi di wilayah sekitarnya. Pada awalnya tentu hanya di lingkungan sekitar kamarnya. Bahkan baru di seputar boks tempat tidur dan bermainnya. Seiring bertambahnya umur, bayi mulai merambah ke sekitar kamarmnya, rumahnya, dan kemudian di alam bebasnya.

Sejatinya, semakin luas wilayah eksplorasi seorang bayi, semakin banyak yang bisa dipelajari, dan proses mengenal alam bebasnya. Termasuk merasakan udara, hawa, angin, suasana, dan sifat-sifat alam dari sebuah lingkungan di pantai.

Selain bereksplorasi di alam bebas pantai, bayi juga mendapat kesempatan belajar beradaptasi dengan suasana dan lingkungan yang khas pantai. Lebih dari itu, di pasir pantai bayi juga dapat berlatih belajar berjalan. Berjalan di pasir pantai tentu merupakan tugas yang lebih berat. Namun kelebihan berjalan di pasir pantai, bayi tidak merasa takut jatuh, ketika terjatuh bagi bayi bisa menjadi trauma tersendiri.

Lokasi tepat bayi belajar berjalan
Bayi yang baru belajar berjalan dan mengalami trauma dari nyeri sehabis terjatuh, bisa membuatnya kapok untuk melanjutkan belajar berjalannya. Memilih berjalan-jalan di pantai pilihan lokasi yang tepat, sambil mengenal alam pantai, proses belajar berjalannya menjadi lebih memadai. Terjatuh di pasir pantai tidak lebih menyisakan rasa nyeri dibanding bila terjatuh di lantai keras. Bahkan lebih empuk daripada terjatuh di reumputan sekalipun.

Selain belajar berjalan, berada di lingkungan pantai bayi bisa merasa lebih lepas bergerak bebas ke mana-mana tanpa perlu merasa terus dijaga dan dilindungi. Lingkungan pantai lebih lapang dan luas, dan lebih aman buat bayi dibanding di ruangan rumah, atau seputar kamarnya. Maka berada di pantai lebih memberikan rasa merdeka dan aman bagi bayi untuk lebih leluasa bereksplorasi.

Udara dan matahari pantai
Selain itu hawa pantai juga menyehatkan. Kandungan lapisan oksigennya lebih pekat, dan cahaya matahari lebih lapang memapar permukaan tubuh. Kita tahu tubuh membutuhkan paparan matahari pagi hari (sinar ultraungu) untuk pembuatan vitamin D penguat tulang dan gigi. Sekurang-kurangnya tubuh membutuhkan durasi lima belas menit sehari yang dinilai sudah mencukupi.

Maka bermain di pantai sebaiknya tidak sampai lewat tengah hari. Menjelang pukul 11.00 paparan matahari sudah harus dijauhi, karena sudah tipis ultraungunya, dan sudah keras ultramerahnya, bagian panas menyengat yang tidak lagi menyehatkan.

Melihat hawa pantai yang khas dan menyehatkan itu, bagi pengidap ashma hawa pantai justru menguntungkan. Apalagi kalau sampai berkesempatan berenang (bermain air) menghirup udara di lapisan permukaan laut, sungguhnya memberikan ekstra keuntungan lain.

Suasana dan panorama pantai juga sosok pemandangan yang tidak biasa di memori visual bayi. Keanekaragaman visual memperkaya kecerdasan visual bayi juga. Warna hijau dan biru dominasi panorama pantai yang menenangkan juga memberi kekayaan batin tersendiri buat proses perkembangan dan memori penglihatan bayi.

Maka kalau ditanya, apakah boleh mengajak bayi berjalan-jalan di pantai? Lebih dari sekadar berjalan-jalan, memberi ruang dan peluang lebih banyak bagi bayi untuk memetik segenap kelebihan lingkungan, suasana, dan sosok pantai demi memberinya manfaat kesehatan yang lebih banyak, dan meruah. Termasuk untuk mengoptimalkan perkembangan mentalnya.

Quote 19 June 07

If I accept the sunshine and warmth I must also accept the thunder and lightning

By : Kahlil Gibran